Tutup Pendampingan SPAB dengan Simulasi Tanggap Bencana

Sejak Senin, 9 September 2024 sampai Kamis, 12 September 2024 SMA Santa Maria mengikuti kegiatan SPAB atau Satuan Pendidikan Aman Bencana, yang dilaksanakan di sekolah dengan pemberi materi oleh bapak Prawoto, S. Kom dari PMI DIY.

Kegiatan tersebut diikuti oleh 20 orang siswi dan beberapa orang guru. Mulai dari pagi sampai tengah hari para siswi mengikuti kegiatan dengan rasa antusias yang tinggi. Tidak hanya para siswi saja, tapi bapak ibu guru yang mendampingi juga terlihat bersemangat.

Dalam kegiatan tersebut disusunlah beberapa program yang disesuaikan dengan materi yang diberikan. Adapun materi-materi tersebut adalah, pengenalan SPAB di sekolah, kajian resiko bencana, pembuatan peta resiko bencana di sekolah, mengenal tindakan kesiapsiagaan bencana, peringatan dini dan rambu evakuasi bencana, penyusunan SOP kedaruratan bencana sekolah, praktik simulasi, dan penyusunan rencana aksi sekolah.

Setelah pemaparan materi dan penyusunan program, dilaksanakanlah praktik simulasi tanggap bencana. Bencana yang kita simulasikan adalah kebakaran dengan mengambil titik di ruang laboratorium kimia lantai 3.

Simulasi tanggap bencana kebakaran ini dilaksanakan di hari terakhir sekaligus menutup serangkaian kegiatan SPAB. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah tanpa terkecuali. Simulasi digambarkan apabila kita benar-benar dilanda bencana kebakaran.

Pada simulasi ini seluruh warga STAMA diberikan edukasi mengenai tindakan apa yang harus dilakukan saat menghadapi bencana kebaran. Pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik, lalu menelpon pemadam kebakaran dan mengevakuasi diri keluar dari gedung ke titik kumpul di halaman terbuka dengan menutup mulut dan hidung menggunakan kain yang dibasahi.

Selain itu ada penanganan khusus terhadap korban yang mengalami cedera pada saat proses evakuasi. Tandu penyelamatan pun disiapkan. Alat pemadam kebakaran dalam bentuk busa pun telah disiapkan. Apar ini fungsinya sebagai pengamanan pertama untuk memadamkan api sembari menunggu pemadam kebakaran datang.

Langkah-langkah seperti inilah yang perlu dipahami agar saat terjadi bencana yang sesungguhnya kita dapat langsung mengantisipasi dan tahu pasti apa yang harus dilakukan. Tentu saja tujuannya agar tidak jatuh korban saat menghadapi bencana. STAMA siap siaga hadapi bencana, menjadikan proses belajar mengajar berjalan dengan aman dan nyaman. Terlepas dari hal itu semoga kita sekalian senantiasa diluputkan dari bencana alam apapun. Amin.