“Tinggal di Dalam Kristus, Berbuah Damai dan Harapan”, Retret Guru STAMA

Semarang, Senin 10 Oktober 2022, jalanan diguyur hujan deras, membuat udara sore ini semakin dingin. Tapi tak menyurutkan semangat bapak ibu guru SMA Santa Maria Yogyakarta yang tetap berkobar. Pukul 16.00 WIB bus yang membawa bapak ibu guru STAMA sampai juga di Rumah Retret Pangeti Wening Semarang.

Kegiatan yang diadakan selama tiga hari dua malam ini juga diikuti oleh SMA Sedes Bedono yang masih berada di bawah nauangan Yayasan Marsudirini, didampingi oleh Romo Aloysius B. Irawan, M.S.F. Berdinamika dan berproses bersama selama kegiatan ini, mempererat lagi rasa persaudaraan dan kekeluargaan diantara bapak ibu guru. Meninggalkan ego masing-masing, saling berkomuniksasi dari hati ke hati, menumbuhkan kembali semangat melayani dan mendidik para siswi.

Sesuai dengan tema retret kali ini, Tinggal di Dalam Kristus Berbuah Damai dan Harapan, peserta retret dapat merasakan damai sukacita tersebut dalam hati dan turut menggantungkan harapan mereka kepada Allah Bapa di Surga. Hati yang damai dan penuh sukacita akan membuat kita melayani dan mendidik anak-anak didik kita dengan sepenuh hati bukan setengah hati, atau ogah-ogahan. Tapi benar-benar mencurahkan hati dan pikiran kita untuk para siswi, demi kemajuan dan perkembangan mereka.

Tujuan retret itu sendiri adalah untuk menggali lebih dalam potensi maupun hasrat, harapan, di hati bapak ibu guru dalam menjalankan panggilan hati menjadi seorang guru. Merefresh kembali hati serta pikiran.

Menjadi seorang guru berarti menjadi penolong bagi murid. Tidak hanya mengajar agar menjadi pandai, tapi juga mendampingi, menjadi teman, pendengar yang baik, dan mendidik dengan penuh kasih, memberikan harapan masa depan yang lebih cerah untuk peserta didik kita. Meneladan dari Yesus Sang guru sejati. Seberapa besarkah kita mengasihi Yesus? Sebesar itu pula kita dapat mengasihi sesama. Kiranya damai Kristus senantiasa beserta kita.