Yogyakarta, Jumat, 09 September 2022 Aula SMA Santa Maria Yogyakarta dipenuhi guru-guru Yayasan Marsudirini cabang Yogyakarta dan Boro yang mengikuti kegiatan training “Marsudirini Teacher as a Coach” dengan pemateri Dr. Pramudianto, PCC. Kegiatan yang dimulai sejak pagi terlihat begitu hidup. Antusias dari peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sungguh terlihat.
Sesuai dengan tema training, kegiatan ini memiliki tujuan untuk mentransformasi cara berpikir guru untuk memerdekakan siswi dalam belajar. Didampingi oleh Dr. Pramudianto, PCC, guru-guru Marsudirini digembleng untuk dipersiapkan dapat melesat jauh tidak hanya menjadi guru bagi murid, tapi juga pribadi yang memiliki kemampuan coaching bagi peserta didiknya. Guru sebagai coachee, seseorang yang memiliki goal tujuannya yang terbuka menerima arahan dan masukan dari seorang coach, juga guru sebagai coach bagi peserta didiknya, memerdekakan siswi untuk belajar.
Coach itu sendiri memiliki pengertian seseorang yang membantu orang lain belajar, mengembangkan keterampilan dan kepribadiannya untuk meraih kesuksesan. Sedangkan coaching merupakan percakapan antara coach dan coachee dimana percakapan tersebut memiliki kesejajaran dan relasi yang sama. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Pramudianto, PCC, seorang coach harus mampu memberdayakan melalui pertanyaan yang disebut dengan “Powerfull Question”, bagaimana pertanyaan-pertanyaan itu dapat mentransformasi cara berpikir coachee. Dampak cara berpikir itu sendiri akan mampu menemukan kesadaran-kesadaran baru yang membuat meningkatnya potensi diri seorang coachee baik secara pribadi maupun profesional, yang akan berdampak pada penemuan alternatif-alternatif dalam kehidupan, menemukan solusi-solusi baru yang membuat kehidupannya berhasil dan sukses.